Ekonomi

BBM naik? Pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi

Pemerintah dengan resmi mengumumkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi. Tetap beli BBM sesuai kebutuhan.

Harga minyak mentah dunia melonjak, subsidi BBM membengkak pemerintah sesuaikan harga BBM. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan bahan bakar minyak, khususnya untuk BBM jenis Pertalite tersisa 6,7 juta KL sehingga diupayakan diupayakan untuk hemat BBM. Meski demikian pemerintah akan selalu memenuhi kebutuhan BBM masyarakat, meskipun ditengah kenaikan harga minyak internasional yang saat ini masih cukup tinggi.

Penyesuaian harga BBM menjadi win solution karena subsidi akan tepat sasaran dan APBN tidak terbebani (Direktur Executive Energy Watch).

Bantalan sosial tambahan ini akan diberikan kepada 20,6 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat dalam bentuk bantuan tunai langsung pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 12,4 triliun (Sri Mulyani, Menteri Keuangan).

Menghimbau agar konsumen (masyarakat) dapat hemat dalam menggunakan BBM, dan membeli sesuai dengan kebutuhan (Coporate Secretary Pertaminan Patra Niaga, Irto Ginting).

Tiga jenis bantuan berupa bantalan sosial :
1. Bantuan langsung tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp 150 ribu sebanyak empat kali dengan total anggaran Rp 12,4 triliun
2. Bantuan subsidi upah sebesar Rp 600 ribu kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp 9,6 triliun
3. Bantuan dari pemerintah daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil sebanyak Rp 2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, nelayan dan bantuan tambahan perlindungan sosial.

RESMI Harga terbaru bensin mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB :
– Pertamax 92 oktan non subsidi : dari Rp 12,500 menjadi Rp 14,500/Liter
– Pertalite 90 oktan subsidi : dari Rp 7,650/Liter menjadi Rp 10,000/Liter
– Solar 48 subsidi oktan : dari Rp 5,150/Liter menjadi Rp 6,800/Liter

Dimana melonjaknya konsumsi BBM subsidi mendorong tekanan pada APBN semakin besar, jika subsidi ditambah maka APBN harus menambah dana setidaknya Rp 150 triliun padahal subsidi sudah mencapai Rp 502 triliun, sehingga kenaikan BBM diperlukan untuk menghemat APBN.

Namun demikian efek BBM naik terhadap inflasi dan kenaikan suku bunga hingga pasokan pangan masih harus diperhitungkan (Ekonomi Senior, Anny Ratnawati dalam Power Lunch CNBC Indonesia).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan perhitungan ini, angka subsidi dari Rp 502 triliun akan naik jadi Rp 653 triliun jika harga rata-rata minyak dunia US$ 85 sampai Desember, kenaikan subsidi jadi Rp 640 triliun. Ini kenaikan Rp 137 triliun atau Rp 151 triliun tergantung harga ICP.

Dari langkah yang pemerintah lakukan kemungkinan akan mempengaruhi beberapa sektor dan memang dipastikan ada dampak negatif kenaikan harga BBM, namun untuk secara keseluruhan dan jangka panjang, kenaikan harga BBM ini memberikan dampak positif kepada kondisi perekonomian.

Dalam cakupan yang lebih luas kenaikan harga BBM juga akan menurunkan defisit anggaran, karena menurunnya pengeluaran negara yang selama ini dikeluarkan untuk kebutuhan subsidi BBM untuk masyarakat. Biasanya seperti yang terjadi dari waktu ke waktu setiap kenaikan harga BBM, anggaran subsidi yang tadinya diperuntukkan bagi BBM bisa dialihkan untuk membiayai sektor yang lain yang lebih produktif.

Disisi lain bersamaan dengan upaya pemerintah dalam mendorong program energi bersih, kejadian ini sebenarnya bias dijadikan kesempatan untuk memotivasi masyarakat dalam melirik potensi dan pengembangan akan energi alternatif.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 by www.lemaribuku.com

To Top