Manajemen Resiko

Lingkungan Internal Perusahaan

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko, mengapa di era globalisasi ini keberadaan manajemen risiko merupakan sebuah keharusan? Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan, sedangkan manajemen resiko sangat penting di era globalisasi karena manajemen resiko itu sesuatu yang di perlukan di sebuh organisasi di sebuh perusahaan sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.

2. Jelaskan tahapan-tahapan dalam proses manajemen risiko di bawah ini:
a. Penentuan Tujuan yang Berisiko, tujuan yang di inginkan bagi perusahaan dalam organisasi dalam menentukan tujuan tersebut dan implementasi manajemen risiko yang sudah direncanakan.
b. Identifikasi Risiko (Risk Identification) , tahapan mengidentifikasi kemungkinan risiko yang terjadi atas aktivitas usaha. Membuat identifikasi risiko yang akurat merupakan tahapan paling penting dalam manajemen risiko.
c. Penilaian Risiko (Risk Assessment), dilakukan untuk menilai dan mengukur seberapa besar kejadian atau keadaan yang bisa mengganggu pencapaian tujuan.
d. Penentuan Risk Response, untuk bertujuan yang jelas dari organisasi yang sudah dibentuk sehingga risiko yang mungkin terjadi lebih mudah diidentifikasi, diakses, dan dikelola sesuai tujuan yang telah dibuat.
e. Implementasikan respon resiko, melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.
f. Pemantauan dan Pelaporan Risiko, bertujuan untuk memantau atau memeriksa yang telah di lakukan di dalam kegitan di perusahaan.

3. Bilamana sebuah perusahaan telah melaksanakan manajemen risiko, apakah perusahaan tersebut juga harus melakukan risiko kepatuhan berikan argumentasi berdasarkan yang anda ketahui? Perusahaan sudah melaksanakan manajemen resiko, perusahaan tersebut harus melakukan resiko kepatuhan yang dimaksud untuk bertujuan menjaga atau stabilitas didalam perusahaan tersebut agar tetapi stabil dan mematuhui peraturan yang di buatnya.

4. Jelaskan hubungan dan keterkaitan antara TRK (tata kelola, risiko dan kepatuhan) dalam mewujudkan good governance dan pencapaian tujuan perusahaan? Hubungan antara TRK (tata kelola, resiko dan kepatuhan) dalam mewujudkan good governance yaitu untuk memberikan atau masukan agar terciptanya tujuan dalam resiko yang diambil untuk keinginan yang ingin di peroleh agar tidak terjadi kesalahan didalam perusahan. peranan TRK dengan good governance memabantu untuk mencapai sasaran tujuan yang ingin dikelola agar terlaksana dan tercapai tujuan didalam perusahaan tersebut.

5. Apa yang dimaksud dengan:
a. Risiko finansial (financial risk) adalah segala bentuk keputusan berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan kerugian.
b. Risiko pasar (market risk) suatu risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan pada faktor-faktor pasar
c. Risiko investasi adalah sebuah konsekuensi yang pasti adalah dalam berinvestasi. Toppers bahkan mungkin pernah mendengar istilah high risk high return, maksudnya sebuah investasi yang memiliki tingkat pengembaliannya tinggi, biasanya memiliki risiko yang tinggi; begitu juga sebaliknya.
d. Risiko likuiditas risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya: jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai.
e. Risiko kredit adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.

6. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan sangat dinamis sifatnya, terkadang pengaruhnya pada manajemen tidak dapat diperkirakan. Di era Covid 19 ini, jelaskan pendapat anda terkait peranan manajer risiko dalam mengelola lingkungan internal yang berada dalam perusahaan sehingga perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan usahanya? Pengelolan Resiko Internal erat dengan lingkungan, pengelolaan operasional terhadap bisnis yang sudah berjalan. Resiko internal dapat memberikan beberapa dampak pada perusahaan antara lain adalah penurunan laba perusahaan, penurunan kemampuan pendanaan perusahaan, penurunan produktifitas SDM dan keterbatasan kesempatan manajemen untuk bertindak. Oleh karena itu harus mempersiapkan strategi pengelolaan resiko agar dapat meminimalkan resiko yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mendisiplinkan penggunaan anggaran serta kepatuhan terhadap peraturan protokol kesehatan covid 19 ini
2. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan bimbingan secara rutin terhadap bisnis yang sedang berjalan, bisnis baru, agar dapat mencapai target dan sasaran yang ditetapkan
3. Melaksanakan GCG secara benar dengan mentaati kepatuhan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk setiap aktifitas yang akan dijalankan
4. Melakukan penempatan SDM yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya serta memberlakukan sistem renumerasi dan perencanaan karir yang transparan.

7. Jelaskan yang dimaksud dengan risiko operasional? Risiko operasional adalah risiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional dalam perusahaan, termasuk di dalamnya risiko dalam menjalankan lini perakitan, pengelolaan kantor, dan pengoperasian fasilitas komputer. Risiko timbul ketika terjadinya kejadian yang mengancam kegiatan operasional.

8. Teknik untuk mengukur risiko operasional adalah dengan menggunakan dua klasifikasi, jelaskan?
a. Frekuensi atau probabilitas terjadinya resiko.
b. Tingkat keseriusan kerugian atau impact dari resiko tersebut.
Dengan menggunakan dua dimensi tersebut, bisa membuat matriks frekuensi atau tingkat untuk resiko-resiko yang ada, termasuk resiko operasional.

9. Ada beberapa metode untuk menghitung kerugian yang diharapkan, sebutkan dan jelaskan?
a. Perhitungan langsung Kerugian yang diharapkan = frekuensi (probabilitas) x severity (besarnya kerugian)
b. Pendekatan analitis untuk menghitung kerugian yang diharapkan
c. Pendekatan simulasi
Misalkan setelah mengevaluasi frekuensi munculnya kejadian yang merugikan dapat disimpulkan bahwa distribusi Poisson bisa menjelaskan frekuensi munculnya kejadian yang merugikan, dengan nilai yang diharapkan adalah 5 kali terjadinya peristiwa tersebut disetiap bulannya. Kemudian melakukan evaluasi dan severity kerugian, dan menyimpulkan bahwa distribusi normal bisa menjelaskan severity kerugian di masa lalu. Misalkan kerugian rata-rata per peristiwa kerugian adalah Rp 15 juta dengan standar deviasi Rp 2 juta.

10. Sebutkan factor–factor yang menyebabkan perubahan karateristis risiko operasional?
a. Globalisasi
b. Otomatisasi
c. Terlalu mengandalkan teknologi
d. Outsourcing
e. Perubahan budaya masyarakat

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 by www.lemaribuku.com

To Top