Visi Misi

Visi & Misi Kunci Utama untuk menjalankan semua kegiatan yang nyata untuk dituju

“Seseorang tidak akan bisa memimpin individu-individu tanpa bisa membangun kejelasan masa depan bagi mereka. Sebab pemimpin adalah penjelas masa depan (Napoleon).”

Visi
Rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangant krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti:
1. Imaginable (dapat di bayangkan)
2. Desirable (menarik)
3. Feasible (realities dan dapat dicapai)
4. Focused (jelas)
5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan)
6. Communicable (mudah dipahami)

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai:
1. Pernyataan tujuan, arah dan sasaran perusahaan
2. Dasar untuk pemnfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.
Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjanagkau masa yang akan datang (Akdon,2006:94).

Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok
2. Memperlihatan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen atau citizen, pihak lain yang terkait)
3. Menyatakan sasarn utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan
4. Pernyataan visi, baik yang ditulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi.

Perumusan Visi
1. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal
2. Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai
3. Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel dan atraktif

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan sebuah visi menurut Bryson (2001:213) anatara lain:
1. Visi harus dapat memberikan panduan atau arahan dan motivasi
2. Visi harus disebarkan dikalangan anggota organisasi (stakeholder)
3. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting.

Menurut Akdon (2006:96), terdapat beberapa kriteria dalam merumuskan visi, antara lain:
1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan
2. Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
4. Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang
5. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik
6. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, rumusan visi yang baik seharusnya memberikan isyarat:
1. Visi berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama
2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
3. Visi organisasi harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai
4. Visi harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan komitmen bagi stakeholder
5. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan ke arah yang lebih baik
6. Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan organisasi
7. Dalam merumuskan visi harus disertai indikator pencapaian visi
8. Rumusan visi berorientasi dan menggambarkan harapan lembaga
9. Rumusan visi harus mencerminkan kebutuhan pendidik yang nyata (realistis)
10. Rumusan visi harus mampu menggugah semangat, kreativitas dan motivasi untuk mewujudkan isi visi tersebut
11. Rumusan visi harus bersifat menarik sehingga dijadikan semboyan oleh lembaga atau organisasi
12. Mengandung nuansa jangka panjang yang umumnya tak ditentukan
13. Komprehensif tapi mudah dipahami
14. Relatif singkat (pendek)
15. Ideal dan memotivasi
16. Berfokus pada mutu

Cara perumusan Visi
1. Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan
2. Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi
3. Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali
4. Konsep rumusan visi didiskusikan kembali dengan seluruh anggota organisasi untuk memperoleh masukan, klarifikasi dan sasaran-sasaran
5. Perumusan visi dikomunikasikan dengan seluruh stakeholders guna memperoleh penyempurnaan
6. Rumusan visi yang tela disepakati ditetapkan dengan keputusan pimpinan, sehingga visi tersebut menjadi milik bersama dan mendapat dukungan serta komitmen dari seluruh anggota organisasi atau institusi

“Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya.” –Ir. Soekarno

Misi
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang (Akdon,2006:97). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan.

Pernyataan misi harus:
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi (Akdon,2006:98)

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan Kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.

Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
1. Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat
2. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani
3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat
4. Penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia (Akdon,2006:99)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi antara lain:
1. Pernyataan harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh sekolah
2. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi
3. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas
4. Misi menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat (siswa)
5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi organisasi
6. Misi organisasi merupakan sesuatu yang merefleksikan isi dan nilai-nilai bersama, guna menciptakan kesatuan dan komitmen yang kuat
7. Misi menurut Gregory Dess (1993) merupakan tugas dan prinsip pokok dalam mewujudkan visi
8. Rumusan misi harus sesuai dengan visi tidak bertentangan
9. Rumusan misi harus jelas, singkat dan terarah
10. Rumusan misi harus mudah dan dapat dipergunakan untuk merumuskan tujuan dan program organisasi (madrasah)
11. Rumusan misi harus dapat dijabarkan ke dalam bentuk program nyata dan terukur

Cara perumusan misi
1. Mereview meninjau kembali masalah yang dihadapi, baik internal maupun eksternal dengan pendekatan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities dan threats)
2. Melibatkan seluruh anggota organisasi untuk memberikan partisipasi sharing secara maksimal sesuai dengan kemampuannya
3. Menumbuhkan sikap rasa memiliki (sense of belongingness) mengenai misi yang akan dirumuskan bersama
4. Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh anggota. Dengan pendekatan seperti ini (bottom up) akan menstimulasi segenap komponen untuk memberikan kontribusinya bagi pencapaian misi
5. Rumusan misi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan kepada seluruh anggota organisasi dengan pendekatan yang demokratis dan terbuka untuk untuk penyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari bawah

Misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.

Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi
2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang menggambarkan misi perusahaan
4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka

Untuk menjamin bahwa misi yang telah direncanakan merupakan sebuah misi yang bagus, misi tersebut harus:
1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama berapa tahun sejak saat ditetapkan
2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
3. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 by www.lemaribuku.com

To Top