Sebelum kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan, kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal tersebut disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
Dimana nama Baden Powel adalah nama ayahnya atau marga ayahnya, namun orang-orang lebih mengenal dia dengan nama Baden Powel. Dalam komunitas pandu atau pramuka Baden Powel sering dipanggil nama singkatannya yaitu ‘BP’.
Berikut Riwayat hidupnya. Nama Lengkap Robert Stephenson Smyth Baden Powel ia lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari tahun 1857 dan meninggal dunia di kota Nyeri, Kenya 8 Januari 1941 pada usia 83 tahun. Nama ayah BP bernama Prof. Domine Baden Powell yang bekerja sebagai Guru besar geometri Universitas Oxford sedangkan Nama ibunya bernama Miss Henrietta Grace Smyth.
Pada saat kecil beliau gemar bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik menggunakan kedua tangan dengan tangkas, gemar bermain drama dan sering menghabiskan masa liburan dengan ekspedisi berlayar bersama saudara-saudaranya.
Saat BP berusia 3 tahun ayahnya meninggal dunia. Pada tahun 1870 ibunya memasukan sekolah ke Chartehose School disekolah BP mendapatkan beasiswa karena kepandaiannya dan disekolah ini beliau sangat aktif mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra seperti teater, marching band, melukis, club menembak, olahraga dll.
Karena ke aktifan dan prestasinya rekan-rekan menjuluki BP dengan julukan Bathing Towel, saat lulus sekolah tepatnya saat berusia 19 tahun dia bergabung kedinas militer atas bantuan pamannya yakni Kolonel Henry Smyth. Saat berdinas di kemiliteran inilah BP banyak mendapatkan pengalaman-pengalamannya.
Terutama saat bertugas ke suku-suku yang ada di afrika, bahkan suku-suku seperti suku Zhulu, Ashanti dan Metebele memberi julukan BP dengan impeesa yang artinya ‘Srigala yang tak pernah tidur’.
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kemudian kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul ‘Scouting For Boys’. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki boys scout.
Pada tahun 1910 akhirnya BP meletakkan jabatan militernya dengan pangkat terakhir Letnan Jendral pada tanggal 15 Januai 1908 karena ingin fokus untuk mengurusi kepanduan yang semakin berkembang diseluruh dunia walaupun dalam karir militernya sedang cemerlang.
BP mengadakan perjalanan keliling dunia, untuk memantau perkembangan pramuka saat berkeliling dunia menggunakan kapal laut BP berkenalan dengan seorang wanita yang bernama Olave St. Clair Soames yang selanjutnya dijadikan istri.
BP menikah pada tanggal 30 Oktober 1912 dan dikarunia 3 orang anak yang bernama Peter, Heater dan Betty. Pada awalnya pramuka hanya diperuntukkan untuk anak putra, usia penggalang saja yang disebut boys scout namun minat putri untuk mengikuti pramuka juga besar maka BP dibantu adiknya Agnes Baden Powell.
Kemudian pada tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Dan kemudian pada tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Agnes mundur, tidak menjabat sebagai ketua organisasi kepanduan pada tahun 1917, namun Agnes tetap menjabat sebagai wakil ketua sampai ia meninggal dunia pada usia 86 tahun. Saat itu kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan norma sosial yang berlaku saat itu.
Selanjutnya pada tahun 1918 dibentuk pramuka usia penegak yang disebut Rover Scout dengan buku panduan yang berjudul Rovering to Success yang dikarang langsung oleh Baden Powell.
Kemudian tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of the World) juga diberi gelar kebangsawanan.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana sebuah tempat yang tepat bagi generasi muda untuk belajar dan berkreativitas. Melalui aktifitas Pramuka generasi ini dilatih untuk mandiri, mencintai alam sekitar, menghormati sesama, melatih kepemimpinan, menerapkan nilai-nilai luhur dan juga kebersamaan.
Keterampilan yang harus dimiliki seorang Pramuka, seperti terampil membuat tali temali, semaphore, kompas hingga mengenal berbagai kecakapan yang harus dimiliki Pramuka pada setiap tingkatan, mulai dari pramuka siaga, penggalang hingga penegak dan pendega.
Seorang anggota Pramuka membentuk kepribadian yang berpegang teguh pada Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, sehingga menjadi pribadi tangguh, disiplin yang juga taat pada Tuhan Ynag Maha Esa. Trisatya merupakan sebuah janji seoarang anggota gerakan pramuka yang harus ditepati.
Isi dari trisatya adalah sebagai berikut:
1. Demi kehormatan, aku berjanji akan bersungguh-sungguh untuk menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati dasa darma
Untuk tingkat Siaga, Satya terwujud dalam Dwi Satya, sedangkan Darma dalam Dwi Darma. Dwi Satya berbunyi:
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tata karma keluarga
2. Setiap hari berbuat baik
Sedangkan Dwi Darma berbunyi:
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa
Adapun isi dasa darma pramuka adalah sebagai berikut:
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bersmusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan