Kepemimpinan

Konsep Dasar Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) organisasi yang telah ditentukan. Apabila kita ingin mempelajari dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan kepemimpinan, perlu terlebih dahulu mengerti dan paham arti atau batasan istilah kepemimpinan. Pemahaman terhadap batasan tentang kepemimpinan adalah awal yang sangat penting dalam mempelajari, memahami, menganalisis, dan menarik kesimpulan terhadap hal tersebut.

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin, mempunyai awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan sifat yang dimiliki oleh pemimpin itu. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Menurut Dubin dalam Fieldler dan Chemers (1974), kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan. Para ahli manajemen berpendapat bahwa kepemimpinan sebagai suatu konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial yang sangat diperlukan dalam kehidupan berkelompok. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi. Kepemimpinan mutlak diperlukan bila terjadi interaksi kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, H Blanchard mengemukakan bahwa esensi kepemimpinan adalah tercapainya tujuan melalui kerja sama kelompok.

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen seperti dikemukakan Stogdill dapat dirumuskan ke dalam beberapa definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Menurutnya kepemimpinan merupakan :
1. Kepemimpinan sebagai suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham, artinya bahwa setiap pemimpin melalui kerja sama yang sebaik-baiknya harus mampu membuat para bawahan mencapai hasil yang telah ditetapkan. Peranan pemimpin adalah memberikan dorongan terhadap bawahan untuk mengerjakan apa yang dikehendaki pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah suatu seni bagaimana membuat orang lain mengikuti serangkaian tindakan dalam mencapai tujuan.
2. Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi dan inspirasi, artinya kepemimpinan adalah suatu kemampuan mempengaruhi orang lain yang dilakukan, bukan melalui paksaan melainkan himbauan dan persuasi.
3. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang memiliki pengaruh. Kepribadian dapat diartikan sebagai sifat-sifat dan watak yang dimiliki oleh pemimpin yang menunjukkan keunggulan sehingga menyebabkan pemimpin memiliki pengaruh terhadap bawahan.
4. Kepemimpinan adalah tindakan dan perilaku, artinya kepemimpinan digambarkan sebagai serangkaian perilaku seseorang yang mengarahkan kegiatan-kegiatan bersama.
5. Kepemimpinan merupakan titik sentral proses kegiatan kelompok, artinya dalam kehidupan organisasi, kepemimpinan diharapkan dapat melahirkan berbagai gagasan baru yang memberikan dorongan lahirnya perubahan, kegiatan dan seluruh proses kegiatan kelompok. Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok dan menduduki posisi tinggi dalam kehidupan kelompok dalam menentukan struktur kelompok, suasana kelompok dan aktivitas kelompok.
6. Kepemimpinan merupakan hubungan kekuatan dan kekuasaan, artinya kepemimpinan sebagai suatu bentuk hubungan sekelompok orang, hubungan antara yang memimpin dan yang dipimpin, di mana hubungan tersebut mencerminkan seseorang atau sekelompok orang berperilaku karena adanya kewibawaan yang ada pada orang yang memimpin. Orang yang memimpin lebih banyak mempengaruhi daripada yang dipengaruhi.
7. Kepemimpinan sebagai sarana pencapaian tujuan. Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu sehingga kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi, dan mengoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
8. Kepemimpinan merupakan hasil dari interaksi, artinya kepemimpinan sebagai suatu proses sosial yang merupakan hubungan antar pribadi, di mana pihak lain mengadakan penyesuaian. Suatu proses saling mendorong dalam mencapai tujuan bersama. Jadi kepemimpinan bukan merupakan sebab melainkan sebagai akibat atau hasil dari perilaku kelompok.
9. Kepemimpinan adalah peranan yang dibedakan. Dalam kehidupan organisasi masing-masing anggota mempunyai peranan yang berbeda-beda. Dalam pencapaian tujuan, anggota kelompok mempunyai sumbangan yang berbeda-beda. Demikian pula, kepemimpinan muncul sebagai akibat interaksi dalam kehidupan organisasi, karena kelebihan dan gagasan-gagasannya dia diangkat sebagai pemimpin.
10. Kepemimpinan adalah sebagai inisiasi struktur. Kepemimpinan jangan dipandang sebagai jabatan pasif, melainkan harus berperan sebagai suatu jabatan yang terlibat dalam suatu tindakan dan interaksi sebagai bagian dari proses pemecahan masalah bersama.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses dalam mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok dalam usahanya mencapai tujuan di dalam situasi tertentu. Jadi, kepemimpinan akan terjadi apabila di dalam situasi tertentu seseorang mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perseorangan atau kelompok.

Manajemen sebagai suatu proses, di dalamnya mengandung berbagai implikasi sebagai berikut :
1. Adanya rangkaian kegiatan usaha kerja sama dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai rangkaian kerja sama, mengandung arti pula serangkaian kegiatan (interrelated activities) yang di dalamnya mencerminkan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi.
3. Sebagai suatu proses kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dipergunakan pula berbagai sumber daya berupa manusia, dana, sarana, dan berbagai informasi.
4. Dalam proses kegiatan, manajer bertanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam kerangka manajemen sebagai suatu proses, ada empat macam peranan penting bagi para pemimpin.
a. Kepemimpinan atau pemimpin pada hakikatnya merupakan salah satu fungsi manajer, di samping fungsi planning, organizing, dan controlling.
b. Di dalam melaksanakan serangkaian fungsi manajemen, pemimpin (leader) harus selalu mampu memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan kepada bawahan.
c. Selaku seorang pemimpin, tidak mungkin dan tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya kerja sama dengan bawahan.
d. Sebagai seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana kerja yang sebaik-baiknya (proper atmosphere), harus memenuhi apa yang diharapkan bawahan sehingga para bawahan dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 by www.lemaribuku.com

To Top