Manajemen Resiko

Soal Jawab Manajemen Resiko

1. Jelaskan bagaimana bentuk risiko yang terjadi pada pemegang obligasi, berikan contohnya?
Resiko Obligasi: Risiko Likuiditas, Risiko Maturitas, Risiko Default.
a. Risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan istilah default. Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja suatu ketika penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi.
b. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk). Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga; artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun. Sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Investor obligasi harus jeli memperkirakan tingkat suku bunga sedemikian sehingga ia dapat memperkirakan apakah terus memegang suatu obligasi, membeli obligasi baru atau menjual obligasi yang dipegang saat ini. Perdagangan obligasi sangat dipengaruhi tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan, maka nilai obligasi menjadi turun, yang berarti obligasi akan dijual dengan diskon atau dijual lebih murah.

2. Dollar Amerika Serikat termaksud dalam kategori hard currency. Berikan penjelasan anda mengapa dollar bisa masuk dalam kategori hard cerruncy dan mengapa mata uang rupiah tidak bisa masuk dalam kategori hard currency?
Karena Dolar AS salah satu mata uang paling stabil. Alasan pertama mengapa dolar digunakan sebagai mata uang internasional dan masuk kategori hard currency karena pergerakannya yang relatif stabil. Jika dibandingkan dengan banyak mata uang negara maju, dolar memang punya nilai tukar cukup tinggi meski pergerakannya tidak liar. Rupiah tidak bisa masuk dalam kategori hard currency karena Rupiah termasuk soft currency, yaitu mata uang yang mudah berfluktuasi ataupun terdepresiasi, karena perekonomian negara asalnya relatif kurang mapan. Mata uang negara-negara berkembang umumnya adalah mata uang tipe ini Selain itu, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia berbagi sentimen dengan negara berkembang lainnya. Artinya, ketika sentimen terhadap negara-negara berkembang secara umum baik, maka nilai Rupiah akan cenderung menguat. Sebaliknya, ketika di negara-negara berkembang yang lain banyak kerusuhan, bencana dan lain sebagainya, maka nilai Rupiah akan melemah.

3. Mengapa seorang investor dalam menjadikan acuan analisanya sering menempatkan likuiditas dan solvabilitas sebagai salah satu dasar analisanya dalam melihat kondisi suatu perusahaan? Berikan alasan anda?
Karena solvabilitas sendiri merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utangnya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Likuiditas dan Solvabilitas merupakan dua hal yang saling berkesinambungan dimana kondisi perusahaan dapat dilihat dari ukuran-ukurannya mulai dari liquid dan solvable, Liquid dan Insolvabel. Jika kondisi menunjukkan kondisi liquid dan Insolvabel maka kondisi ini merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar utang jangka pendek dan utang jatuh temponya sehingga dapat menggambarkan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut.

4. Berdasarkan hasil riset menyebutkan bahwa risiko terbesar yang dialami oleh pihak perbankan adalah kredit. Jelaskan pendapat anda?
Karna kerugian yang terjadi akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur dan bank tersebut tidak dapat memutar uang menjadi keuntungan. Kredit diberikan bank ke sebagai salah satu sumber pendanaan yang penting bagi masyarakat, mempunyai resiko dalam pelaksanaannya. Resiko tersebut akan ditanggung baik oleh bank maupun oleh debitur. Perjanjian kredit bank dibuat dalam bentuk baku oleh bank dimana didalamnya terdapat klausul-klausul baku.

5. Ada berapa Metode untuk menghitung kerugian yang diharapkan, sebutkan dan jelaskan?
a. Perhitungan Langsung, untuk menghitung kerugian yang diharapkan jika risiko tertentu muncul dapat menggunakankerangka probabilitas
(frekuensi) dan severity. Kerugian yang diharapkan = Frekuensi (probabilitas) xseverity (besarnya kerugian)
b. Pendekatan analisis untuk menghitung kerugian yang diharapakan, Dengan mengasumsikan distribusi tertentu (biasanya normal) dari kerugian yang akan terjadi.
c. Pendekatan Simulasi , misalnya setelah mengevaluasi frekuensi munculnya kejadian yang merugikan dapat disimpulkan bahwa distribusi Poisson bisa menjelaskan frekuensi munculnya kejadian yang merugikan, dengan nilai yang diharapkan adalah 5 kali terjadi tersebut disetiap bulannya. Kemudian melakukan evakuasi dan severity kerugian dan menyimpulkan bahwa distribusi normal bisa menjelaskan severity kerugian di masa lalu.

6. Apakah menurut anda naik dan turunnya suku bunga berhubungan dengan permintaan uang di mata public? Jika ya dan tidak jelaskan!
Bukan permintaan uang tetapi permintaan kebutuhan hidup yang banyak tetapi sumber daya nya tidak cukup sehingga tingkat suku Bunga naik yang dikarenakan inflasi tinggi.

7. Salah satu penyebab timbulnya risiko pasar adalah kondisi dan situasi internasional. Berikan penjelasan beserta contohnya terkait pernyataan tersebut dan jelaskan persfektif risiko pasar dalam bisnis?
Mungkin pasar akan timbul masalah atau konflik karna pasar tersebut terlalu sempit untuk muatan yang besar dan sebaliknya pasar lebih diperbesar agar muatannya menjadi besar dan tidak akan timbul masalah–masalah di antara penjual dan pembeli.
Contoh : Pasar Tradisional
Pengertian Resiko Adalah sesuatu yang terjadi diluar harapan yabg dapat berdampak pada tujuan yang ingin dicapai dan dari Persepektif bisnis resiko terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Resiko murni, yaitu resiko yang murni terjadi atas kegiatan yang kita pilih karena hanya ada peluang untuk rugi dan tidak ada kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya kapal dengan muatan yang melebihi kapasitas maka akan tenggelam.
b. Resiko spekulatif, yaitu resiko yang diambil karena adanya kemungkinan rugi atau untung, sehingga masih bersifat kemungkinan, namun jika kegiatan tersebut dilaksanakan maka salah satu resiko akan ditanggung, baik merugi atau mendapatkan keuntungan, contohnya berdagang.

Pembahasan
Ketika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu, baik dalam berbisnis maupun melakukan kegiatan lainnya tentu akan menghadapi risiko. Jika kita menghadapi risiko, maka kita juga akan dihadapkan dengan return berupa keuntungan, biasanya besarnya resiko sama dengan
besarnya return yang akan kita terima, jadi semakin besar resiko yang kita hadapi, maka akan semakin besar return yang kita dapatkan.
Sama halnya dengan berinvestasi, bisnis yang kita jalankan akan menghadapkan kita pada risiko, baik resiko murni maupun risiko spekulatif, risiko spekulatif biasanya dihadapi oleh para investor dan spekulan, misalnya mereka yang menginvestasikan uangnya pada pasar modal dan pasar uang yang sangat fluktuatif sehingga resiko yang dihadapi cukup besar.

8. Prinsip–prinsip dasar asuransi sering kali juga disebut sebagai doktrin asuransi, Mencakup apa saja prinsip – prinsip asuransi dan jelaskan?
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan contribution. Hak untuk mengasuransikan yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 by www.lemaribuku.com

To Top