Bahasa indonesia

Sifat Karangan

Nonilmiah Ciri-Cirinya
1. Tidak terikat oleh aturan bahasa yang baku
2. Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis
3. Nonfaktual atau rekaan
4. subjektif, serta
5. Biasanya berbentuk narasi, deskripsi dan campuran
Contoh cerita pendek, anekdot dan puisi

Semiilmiah
1. Menghindari istilah-istilah teknis dan menggantinya dengan istilah umum, (2)Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis
2. Pengamatan bersifat faktual
3. Bersifat campuran objektif dan subjektif, serta
4. Biasanya berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi dan campuran
Contohnya Berita, opini dan artikel

Ilmiah
1. Sumber bersifat faktual
2. Bersifat objektif
3. Menggunakan kaidah bahasa yang baku
4. Terikat oleh aturan yang lazim digunakan dalam ranah penulisan ilmiah bidang-bidang ilmu
5. Struktur bersifat baku, serta
6. Argumentasi dan campuran
Contoh Makalah, artikel, skripsi tesis dan disertasi

Eksposisi
Karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan memberikan panjelasan, informasi, keterangan dan pemahaman kepada pembaca atau pendengar tentang suatu hal. Tulisan jenis ini biasanya menguraikan sebuah proses atau suatu hal yang belum diketahu oleh pembaca atau proses kerja suatu benda (Keraf, 1977: 110). Sebuah tulisan ekspositoris semata-mata hanya memberikan informasi dan tidak bertujuan lain, seperi misalnya berpromosi atau menggiring pembaca agar setuju dengan apa yang dijelaskan di dalamnya. Jenis karangan ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari di media massa, seperti berita politik, berita kriminal, atau lainnya. Karena sifatnya yang memaparkan, karangan eksposisi dapat juga disebut paparan. Teks di bawah ini merupakan contoh eksposisi di media massa.

Berlian
Berasal dari atom karbon yang dibentuk di bawah tekanan sangat tinggi dan terkubur amat sangat dalam di bawah tanah. Berlian berharga mahal karena selain cantik, batu ini juga sangat sulit ditemukan di dunia dan melalui proses pengolahan yang sulit. Permukaan berlian tidak bisa basah oleh air, namun sangat rentan terhadap minyak. Berlian dinilai dari kejelasan (clarity), warna (color) dan potongannya (cut). Indonesia adalah salah satu penghasil berlian yang terbaik!

Amethyst
Amethyst adalah jenis batuan yang paling berharga dan mudah dikenali. Amethyst memiliki nuansa warna ungu, dari ungu tua hingga merah pucat keunguan. Amethyst dapat ditemukan di berbagai benua. Amethyst paling langka dan sangat berharga adalah jenis Deep Russian.

Sapphire
Batu berharga ini terbuat dari jenis mineral corundum, lebih tepatnya aluminium oxide. Pengaruh elemen lain, yaitu zat besi, titanium, chromium, copper, atau magnesium membuat Sapphire memiliki banyak warna, dari biru, kuning, pink, ungu, orange, atau hijau. Batu ini dapat ditemukan di lapisan sedimen. Batu Sapphire sangat kuat sehingga tidak hanya digunakan di dunia aksesori saja namun juga alat-alat high-tech seperti komponen optik infrared.

Emerald
Emerald adalah jenis batuan beryl yang paling berharga. Emerald memiliki warna hijau yang kuat dan memendarkan cahaya yang begitu cantik. Batu emerald yang paling baik bahkan memiliki harga melebihi harga berlian, namun sangat tidak mudah menemukan emerald yang sempurna.

Aquamarine
Aquamarine artinya air dan lautan. Batuan ini termasuk ke dalam jenis batuan baryl yang memiliki warna semburat biru dari biru pucat hingga biru kehijauan. Aquamarine termahal adalah yang berwarna biru aqua yang pekat yang biasa ditemukan di Brazil.

Rubi
Batu ini terbentuk dari mineral yang disebut korundum, terdiri dari oksida aluminium. Warna merah disebabkan oleh jejak kromium, sementara semburat cokelat terjadi karena pengaruh zat besi. Rubi paling berharga adalah yang berwarna merah dengan semburat biru. (disunting dari “Kilau Batu Berharga” dalam Nova, 24—30 September 2012).

Argumentasi (Bahasan)
Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu. Dalam tulisan yang bersifat ilmiah, jenis karangan ini biasanya digunakan oleh penulis karena sebuah karya ilmiah harus dapat meyakinkan pembaca atas topik yang diuraian penulisnya. Dengan demikian, penulis harus menyusun karangannya secara logis dengan alasan atau data yang mampu meyakinkan pembaca.

Persuasi (Ajakan)
Karangan persuasi adalah karangan yang tertujuan meyakinkan pembaca, membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan itu dapat saja berupa fakta, produk, pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang yang paling banyak menggunakan jenis karngan ini adalah dunia periklanan. Kata persuasi berasal dari kata Inggris ‘to persuade’ yang bararti membujuk atau meyakinkan. Bentuk nominanya adalah ‘persuation’ yang kemudian dipungut ke dalam bahasa Indonesia menjadi persuasi (Finoza, 2008: 247). Karangan persuasi dapat digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1) persuasi politik, (2) persuasi pendidikan, (3) persuasi advertensi dan (4) persuasi propaganda. Di bawah ini adalah contoh persuasi dalam iklan Energhi (untuk Perlindungan Kulit Anda di Tanah Suci) Persiapkan perawatan khusus kulit, wajah dan tubuh Anda saat menuju tanah suci dengan Energhi. Sehingga kondisi cuaca, suhu dan udara yang ekstrim tidak mengganggu kekhusuan ibadah haji Anda. Energhi Skin Care package akan menjaga dan melindungi kulit Anda tetap lembap, sehat dan alami.

Narasi (Kisahan)
Narasi atau kisahan adalah karangan yang menceritakan sesuatu baik berdasarkan pengamatan maupun pengalaman secara runtut. Sebuah karangan narasi akan berusaha mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis (Keraf, 1997: 109). Penulisan narasi yang baik membutuhkan tiga hal, yaitu (1) kalimat pertama dalam paragraf harus menggugah minat pembaca, kejadian disusun secara kronlogis dan (3) memiliki fokus pada tujuan akhir yang jelas. Ya, artinya ia selalu datang sehari sesudahnya. Mungkin ia malu bertemu dengan keluargaku. Jadi selalu diusahakannya agar datang sesudah mereka pergi. Mengelakkan senyum dingin yang terarah kepadanya, yang lebih melukai dari seribu tuduhan. Melarikan diri dari pandangan penuh arti, yang lebih keras memukul daripada tinju kepal.

Deskripsi (Lukisan)
Deskripsi merupakan jenis karangan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan dari aspek rupa, sifat, rasa, atau corak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya selain menggambarkan perasaan bahagia, takut, sepi, sedih, atau genbira. Tujuan karangan ini adalah membantu pembaca membayangkan apa yang digambarkan tersebut (Utorodewo, dkk, 2004: 65). Seorang penulis yang hendak menulis karangan deskriptif haruslah teliti, cermat dan kreatif memilih kata-kata sehingga pembaca dapat membayangkan objek yang dilukiskan tersebut. Agar sampai pada tujuan tadi, seorang penulis harus mengambil sikap tertentu terhadap objek yang akan dilukiskannya. Ada dua pendekatan yang bisa diambil oleh penulis dalam mendeskripsikan sesuatu, yaitu pendekatan realistis dan pendekatan impresionalistis.

Pendekatan Realistis Dalam pendekatan ini, penulis seolah bertindak sebagai tukang potret yang memotret sebuah objek melalui kameranya. Dengan kata lain, penulis harus bersifat objektif, tidak dibuat-buat, atau apa adanya. Perhatikan contoh berikut. Orang Bugis berbagai ciri khas yang sangat menarik. Mereka mampu mendirikan kerajaan- kerajaan yang sama sekali tidak mengandung pengaruh India dan tanpa mendirikan kota sebagai pusat aktivitas mereka.

Pendekatan Impresionistis Sesuai dengan namanya, pendekatan impresionistis bertujuan menimbulkan kesan dalam diri pembaca sesuai dengan impresi penulis karena pelukisan bertolak dari sudut pandang penulis. Jadi, sifat pendekatan ini subjektif. Perhatikan cuplikan cerita di bawah ini. Sepasang burung bangau melayang meniti angin, berputar-putar di langit. Tanpa sekalipun mengepakan sayap, mereka mengapung berjam-jam lamanya, Sepasang burung bangau melayang meniti angin, berputar-putar di langit. Tanpa sekalipun mengepakan sayap, mereka mengapung berjam-jam lamanya. Suaranya melengking seperti keluhan panjang. Air. Kedua unggas ini telah melayang beratus-ratus kilometer mencari genangan air. Telah lama mereka merindukan amparan lumpur tempat mereka mencari mangsa: latak, ikan, udang, atau serangga lainnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 by www.lemaribuku.com

To Top