Kelompok itu adalah kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih inidvidu dan kehadiran masing masing individu mempunyai arti serta nilai bagi orang lain dan ada dalam situasi saling mempengaruhi. Pada setiap anggota kelompok tadi selalu kita dapati aksi-aksi dan reaksi-raksi yang timbal balik. Jadi, ada dinamika kelompok. Yang penting dalam kelompok tersebut ialah bukannya persamaan dan perbedaan satu sama lainnya, akan tetapi saling ketergantungan atau interdependesinya. Sebab, kelompok ini tidak terdiri dari “atom-atom” bebas yang lepas satu sama lain. Juga bukan merupakan kesatuan yang statis; akan tetapi merupakan satu totalitas (dari individu-individu dari bagian atau onderdil-onderdil) yang sangat dinamis sifatnya, yang disebut sebagai satu Gestalt.
Gestalt ini merupakan unit yang tertutup dan utuh dengan sifat totalitas tersendiri. Maka totalitas ini adalah lebih (banyak) dari pada penjumlahan unsur-unsur bagiannya. Bagian-bagian dari Gestalt itu sendiri tidak punya arti, sebab ditentukan oleh sifat totalitas tadi. Telah disinggung di atas bahwa unsur esensial di dalam kelompok ini adalah interdependensi seorang anggota dengan anggota-anggota lainnya, yaitu saling ketergantungan, dalam mana setiap individu harus bekerjasama dengan orang lain dan selalu harus mengingat keberadaan dan kepentingan orang lain untuk bisa hidup rukun damai bersama-sama. Perubahan dari seorang anggota misalnya dia sakit atau meninggal akan menimbulkan perubahan pula pada struktur kelompok.
1. Besarnya anggota kelompok.
2. Tujuan yang hendak dicapai bersama-sama.
3. Bentuk organisasi yang telah dibangun.
4. Intimitas para anggota satu terhadap lainya.
Dinamika Kelompok, Ciri-ciri manusia di dalam kelompoknya :
1. Dinamis, selalu bergerak dan berubah “grilling” tak bisa diduga dengan tepat, beraneka ragam geraknya dan bebas merdeka.
2. Mempunyai pontesi, kesanggupan dan kemungkinan untuk melakukan bermacam-macam aksi atau pebuatan dan peristiwa. Dia menghayati dan melakukan persepsi, serta mereaksi secara bebas.
3. Dia menanggapi orang lain sebagai makhluk sejenis, sebagai sesama hidup dan sebagai subyek yang sederajat. Seseorang itu akan ditanggapi sebagai sesama, apabila orang tadi menyamai dirinya atau jika orang tadi lebih mampu mengidentifikasikan diri dengan orang yang bersangkutan. Untuk kita, orang indonesia dilihat sebagai lebih dikenal dan lebih karib selaku sesama diripada orang jepang orang timur dilihat lebih sebagai “sesamaku” dari pada orang barat (berkulit bulai).
4. Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota kelompok itu sangat berkaitan dengan semakin Intens atau meningkatnya emosi dan sentimen-sentimen euforis (senang dan puas terutama yang berkaitan dengan pemuasan harapan, keinginan, kebutuhan-kebutuhan dan keterampilan teknis masing-masing individu dan Berkaitan dengan semakin jelasnya norma-norma kelompok.
Fungsi kelompok bagi individu dan fungsi pemimpin Sebagai makhluk sosial yang punya tingkah laku sosial dan hidup dalam laut medan social (wadah sosial), setiap individu akan mengarahkan dirinya pada pribadi lain yaitu untuk bergabung dan mengelompok dengan orang-orang lain. Maka untuk selamanya individu itu adalah anggota dari kelompoknya atau menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari satu masyarakat.
Pemimpin dan Organisasi Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin memengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga dilihat dari seberapa lama ia memimpin. Pemimpin yang baik dilihat dari seberapa banyak ia mampu menciptakan sosok pemimpin yang baru. menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi. Untuk itu, ada beberapa sikap
kepemimpinan dalam organisasi yang perlu diterapkan oleh seorang pemimpin, diantaranya :
1. Menjalin kedekatan dengan anak buah, Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif jika seorang pemimpin telah mendapat respek dari anak buah. Hal ini bisa dibangun dengan menjalin kedekatan dengan mereka, sehingga mereka akan percaya dan mau mengikuti arahan Anda.
2. Memberikan semangat dan motivasi, Kepemimpinan dalam organisasi bukan melulu soal pangkat dan jabatan, tetapi kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan semangat dan motivasi, bahkan untuk setiap hal kecil dari pekerjaan yang anak buah Anda lakukan.
3. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab, Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan. Berikan anak buah Anda kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih dalam melakukan tugas mereka. Jika ada hal yang tidak sejalan, jangan langsung menghakimi. Berikanlah feedback agar ke depannya mereka tidak takut salah dalam mengambil sebuah keputusan. Agar seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik, tentunya akan dibutuhkan pengalaman panjang selama bertahun-tahun di dalam sebuah Organisasi.
a. Menghadapi kondisi Indonesia saat ini, kepemimpinan seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia dalam menghadapi penyebaran COVID-19? Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam situasi seperti ini ialah melakukan pengendalian penyebaran Covid-19, bersifat transparan untuk penyampaian informasi dengan penyampaian yang membuat masyarakat tenang serta mencari penawar yang cocok untuk virus tersebut.
b. Menurut rekan-rekan, kepemimpinan yang efektif (berhasil) itu seperti apa? Keberhasilan seorang pemimpin harus dapat memenuhi kaidah sebagai berikut : Makna atau keterpanggilan,Visi atau arah yang jelas, Kemampuan memeriksa dan menata pola kerja yang sudah ada, Kemampuan mengembangkan orang, Kemampuan mengangkat hati mereka.
c. Apa sebenarnya peran dari seorang pemimpin ditengah kesenjangan generasi saat ini? Peran pemimpin di era ini harus merangkul generasi saat ini untuk berpartisipasi demi kemajuan Negara ini, mengetahui karakteristik dari generasi saat ini, harus mampu menjawab tantangan permasalahan yang ada dan mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah tersebut dan yang tidak kalah penting adalah pemimpin yang dapat berbaur dengan rakyatnya, tidak membatasi diri dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun medianya, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Serta ia mampu terjun langsung dalam pembinaan masyarakat.